Riuh demonstrasi di sejumlah kota di Indonesia beberapa pekan terakhir tidak hanya mengguncang jalanan, tetapi juga lini masa media sosial. Beberapa nama muncul sebagai sorotan, termasuk diaspora Indonesia di Denmark, Salsa Erwina Hutagalung. Ia bukan politisi, bukan pula aktivis senior. Namun kali ini, ia memilih berdiri di sisi rakyat yang sedang tertindas. Seperti diketahui, Salsa Erwina bersama Jerome Polin menjadi dua pemengaruh yang merilis tuntutan 17+8 kepada Presiden, DPR, partai politik, Kepolisian RI, TNI, serta kementerian di sektor ekonomi pada Minggu, 31 Agustus 2025. Tuntutan terbagi dalam dua termin, yakni jangka pendek dan jangka panjang. Diketahui, tuntutan jangka pendek telah jatuh tempo dan rakyat mulai menagih jawaban atas tuntutan 17+8 tersebut. Namun, menurut informasi yang disampaikan Salsa Erwina, pemerintah baru menjalankan beberapa poin saja. Ia pun menegaskan akan terus mengawal tuntutan 17+8 itu hingga semua dikabulkan.
DILARANG MENGGUNAKAN KONTEN CUMICUMI.COM TANPA IZIN