Pandji Pragiwaksono belum lama ini mengunggah permintaan maaf di akun Instagram miliknya kepada masyarakat Toraja, Sulawesi Selatan. Rupanya hal ini sehubungan dengan materi stand up yang pernah dibawakannya pada tahun 2013 silam.

Terkait tindakan Pandji Pragiwaksono, Tongkonan Adat Sang Torayan (TAST), lembaga adat Tana Toraja dikabarkan sudah mewajibkan sang komika untuk menyerahkan 48 ekor kerbau dan 48 ekor babi. Pandji juga harus menjalani sanksi moral alias lolo tau berbentuk uang tunai senilai Rp2 miliar. 

"Persembahan tersebut merupakan simbol pemulihan antara dunia manusia (lino tau) dan dunia awarwah (lino to mate)," ungkap Benyamin Rante Allo, Ketua Umum TAST dalam keterangan resminya, pada 7 November 2025. 

Benyamin menjelaskan, persembahan Pandji Pragiwaksono itu nantinya akan dialokasikan untuk kegiatan adat, pendidikan budaya, serta pemulihan simbol-simbol adat Toraja yang dianggap sudah tercemar akibat kelakar sang komika. 

"Uang tunai (Rp2 miliar) itu bukan denda ya. Itu merupakan bentuk tanggung jawab moral yang bersangkutan dalam mengembalikan kehormatan adat Toraja," imbuhnya. 

Namun begitu, Benyamin Rante Allo menegaskan, pihaknya masih sangat terbuka jika Pandji Pragiwaksono beritikad baik untuk datang dan membahas secara langsung terkait sanksi adat yang harus dipenuhinya tersebut. Jika tidak dilakukan, Benyamin mengaku, akan ada sanksi adat yang lebih berat berupa kutukan dari tokoh adat. 

Di sisi lain, selain sanksi adat, Pandji juga harus bersiap menghadapi laporan polisi yang telah didaftarkan Aliansi Pemuda Toraja ke Bareskrim Polri, pada awal November silam. Pasalnya komika 46 tahun itu dilaporkan atas dugaan penghinaan dan atau ujaran kebencian. (ND)