Rayen Pono menunjukkan sikap serius membawa konfliknya dengan Ahmad Dhani ke jalur hukum. Didampingi kuasa hukumnya, Rayen Pono telah melaporkan Ahmad Dhani ke Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, pada Rabu (23/4/2025). Laporan ini berkaitan dengan dugaan tindak diskriminasi ras dan etnis, serta pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Dalam pernyataannya di depan awak media, Rayen Pono menegaskan bahwa dirinya tidak lagi membuka ruang damai dengan Ahmad Dhani. Meski Ahmad Dhani sudah meminta maaf secara personal, namun Rayen Pono nampaknya ingin memberikan efek jera kepada pentolan Dewa19 tersebut.  

"Sepertinya sudah terlambat karena laporan sudah kami buat. Tapi seperti yang selalu kami tekankan, ini hanyalah respons dari permintaan Ahmad Dhani sendiri yang bilang kalau ada yang salah, silakan lapor. Jadi kita ikuti saja proses hukumnya," ujar Rayen Pono.

Lebih lanjut, Rayen juga menegaskan kepada publik dan Ahmad Dhani bahwa tidak ada satu pun warga negara yang kebal terhadap hukum. Dia juga tidak memperdulikan omongan yang menyebut Ahmad Dhani bisa kebal hukum.

"Ramai di media sosial katanya Ahmad Dhani punya imunitas karena dia pejabat, karena dia dekat kekuasaan. Saya mau buktikan di sini, dan Bareskrim Polri juga membuktikan bahwa tidak ada satu orang pun yang kebal hukum," tegas Rayen.

Sebagai informasi, konflik ini bermula setelah Ahmad Dhani mengubah nama Rayen Pono menjadi Rayen Porno dalam undangan debat terbuka soal royalti musik yang akan di Artotel, Senayan, Jakarta, Kamis (10/4/2025) lalu. Rayen merasa Ahmad Dhani telah menghina marga Pono dengan sengaja. (ND)