Image Source : Instagram
Nama Willie Salim tengah menjadi sorotan usai konten rendang 200kg yang dimasaknya hilang. Dalam konten yang diunggahnya, Willie menyebut bahwa rendang tersebut hilang lantaran diserbu warga bahkan sebelum matang.
Rupanya banyak yang menduga bahwa Willie Salim sengaja membuat settingan agar kontennya viral. Polemik ini bahkan sampai mendapat perhatian Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV, Raden Muhammad Fauwaz Diradja dari Kesultanan Palembang Darussalam yang kemudian mengeluarkan maklumat berisi tuntutan terhadap Willie Salim.
Tuntutan tersebut menyatakan bahwa Kesultanan Palembang mendesak Willie Salim untuk meminta maaf secara langsung dalam rapat.
"Kesultanan Palembang Darussalam mendesak Willie Salim pertama harus mengklarifikasi secara jujur dan meminta maaflah kepada warga Palembang, bukan hanya melalui video yang disebar di medsos, tetapi di dalam rapat adat kesultanan Darussalam," kata Sultan Palembang Raden Muhammad Fauwas Diradja.
Sultan Palembang juga menuntut Willie Salim untuk mengikuti tradisi Tepung Tawar, yang bertujuan sebagai rasa syukur dan doa selamat.
"Mendesak Willie Salim untuk mengikuti tradisi Tepung Tawar atas tindakan Cempalo Mulut sebagaimana adat Melayu Palembang yang tertuang dalam UU Simbur Cahayo," ujarnya.
Bukan hanya itu, pihak kesultanan juga meminta Willie Salim untuk menghapus seluruh konten masak dan makan rendang di BKB Palembang.
"Untuk poin ketiganya, mendesak Willie Salim untuk mencabut dan menghapus semua video terkait masak dan makan rendang di BKB Palembang yang membuat konten, hinaan, bully-an dan hinaan tersebut di semua akun media sosial yang ada baik, YouTube, Instagram, Facebook dan media lainnya," tegasnya.
Lebih lanjut, kesultanan Palembang juga mendukung gerakan masyarakat Palembang yang menempuh jalur hukum atas tindakan Willie Salim. Serta Willie Salim akan dilarang memasuki wilayah Palembang jika tidak memenuhi tuntutan tersebut.
"Jika Willie tidak memenuhi tuntutan kami, maka ia akan dikutuk dan diharamkan menginjakkan kaki di wilayah kami seumur hidupnya," pungkasnya. (ND)